Doa adalah senjata bagi seorang beriman. Tetapi tidak semua doa bisa dikabulkan. Dalam sebuah hadis diterangkan, Rasulullah SAW. bersabda, “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan,’Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!’ Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (HR. Muslim).
Sering kita mendengar ungkapan makan untuk hidup atau hidup untuk makan? Jika menilik makan untuk hidup berarti makanan yang kita konsumsi bertujuan agar kita tetap hidup. Sedangkan apabila hidup untuk makan, seolah makanan menjadi tujuan utama dalam hidup kita.
Bagi seorang muslim, menyantap makanan merupakan bagian dari ibadah. Karena dengan makan berarti memenuhi kebutuhan tubuh agar tetap mampu melakukan ibadah lainnya. Tetapi Islam juga mengajarkan bagaimana mendapatkan makanan yang baik Tidak semua makanan bisa dikonsumsi. Harus memilih makanan yang halal, thayib dan tidak secara berlebihan.
Diterangkan dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah ra., ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172).” (HR. Muslim)
Tidak heran jika para ulama sangat berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan. Suatu ketika Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullah SAW, ”Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah menjawab, ”Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (HR. At Thabrani).
Sejak saat itu Sa’ad bin Abi Waqas selektif dalam memilih makanan yang akan ia konsumsi. Suatu ketika ada sahabat yang bertanya kepadanya. “Apa yang membuat doamu mudah dikabulkan dibanding para sahabat Rasulullah SAW. lainnya?” Ia menjawab, “Saya tidaklah memasukkan satu suapan ke dalam mulutku melainkan saya mengetahui dari manakah datangnya dan dari mana akan keluar.”
Maka, mari kita menjaga diri dari makanan, minuman atau pakaian yang haram. Aga doa-doa kita mudah dikabulkan.
(Catatan Ramadan #5)