Penyuluh Katolik Bersama Komunitas MMK Selenggarakan Misa Rabu Abu di Rutan Wirogunan

 

Yogyakarta (Garakat)-Penyululuh Agama Katolik Kankemenag Kota Yogyakarta berkolaborasi dengan Komunitas Maximilianus Maria Kolbe (MMK) menyelenggarakan Misa Rabu Abu di Rutan Kelas 2A Wirogunan Kota Yogyakarta.


Misa Rabu Abu adalah Tradisi Gereja Katolik memasuki masa puasa dan tobat. Pada Rabu, 5/03/2025 Gereja sejagat mengawali masa puasa dan tobat dengan tanda menerima abu. “Bertobatlah dan Percayalah kepada Injil” demikian kata imam sambil mengoleskan abu dengan tanda salib ke dahi setiap umat Katolik, setelah itu umat menjawab Amin. Dengan menerima abu hari ini maka secara resmi umat Katolik sejagat termasuk Wabin kristiani di Rutan Kelas 2A Yogyakarta memasuki masa puasa dan pantang.

Rm Yulius Sukardi, Pr selaku pembimbing rohani komunitas MMK memimpin Misa Rabu Abu hari ini. Romo Sukardi dalam renungnnya menyampaikan bahwa Perayaan Terbesar Umat Katolik adalah Paskah. Agar umat Katolik layak merayakan Paskah maka gereja menyediakan masa yang disebut Prapaskah.


Dalam masa prapaskah umat Katolik melakukan puasa dan tobat selama 40 hari yang ditandai dengan penerimaan abu. Abu yang digunakan adalah hasil pembakaran daun palma yang diberkati pada Misa Minggu Palma tahun sebelumnya. “Bersekutu dalam doa, pertobatan dan pengarapan” menjadi tema Aksi Puasa & Pembangunan Tahun ini. Pengharapan menjadikan kita teguh dalam iman kepada Yesus yang sengsara, wafat dan bangkit untuk menebus dosa dosa kita. Terkait peraturan puasa dan pantang tahun 2025 dibacakan setelah perayaan misa.

Total peserta yang hadir pada Misa Rabu Abu ada 36 orang dengan rincian; 16 orang Wabin, 12 orang pendamping MMK, 3 orang Pegawai Rutan dan 5 orang dari Penyelenggara Katolik yakni V Tatik Trijati Ningsih, S. IP. Ms. C., FM Padhari Djati Martiwi, S.H., Edelbertus Jara, S. Fil., Arnoldus Suluh Dwi, S.S dan Slamet Widyantono, S.S. (ej/am)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama